EMITEN - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang kontraktor minyak dan gas bumi PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berupaya mengembangkan bisnisnya di tahun depan.
Direktur Energi Mega Persada Edoardus A. Windoe menyampaikan, pada tahun 2021 nanti ENRG akan menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) kurang lebih sebesar US$ 100 juta.
Dana tersebut digunakan untuk pengembangan blok-blok migas milik ENRG seperti Blok Malacca Strait, Blok Bentu, dan Blok Buzzi sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi migas perusahaan di masa mendatang. “Fokus capex tersebut termasuk untuk kegiatan drilling, seismik, dan pengembangan fasilitas,” imbuh dia dalam paparan publik virtual, Selasa (22/12).
Seperti yang diketahui, ENRG memiliki hak partisipasi 100% di Blok Malacca Strait PSC dengan kontrak kerja sama Gross Split yang berlaku sampai 2040.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham emiten perminyakan di tengah tren kenaikan harga minyak
Hingga kuartal III-2020, produksi minyak Blok Malacca Strait mencapai 3.017 barel per hari sedangkan produksi gas sebesar 2,96 juta kaki kubik per hari. Blok yang berada di Riau, Sumatera ini memang didominasi oleh minyak bumi.
Di Blok Malacca Strait, ENRG telah menyelesaikan aktivitas pengeboran 6 sumur pengembangan yakni TB-01, TB-03, TB-05, TB-06, TB-08, dan TB-09. ENRG juga telah menuntaskan kegiatan pengeboran satu sumur eksplorasi TQ-01.
“Pengeboran TQ-1 sudah selesai dan hasilnya baik. Kami berharap sumur tersebut dapat memberi tambahan produksi di Blok Malacca di masa mendatang,” ungkap Edoardus.
Untuk Blok Bentu PSC yang berada di Riau, Sumatera, ENRG memiliki hak partisipasi sebanyak 100% dengan kontrak kerja sama skema cost recovery yang berlaku sampai 2041. Blok ini sepenuhnya memproduksi gas bumi dengan rata-rata produksi sampai kuartal III-2020 sebanyak 79,29 juta kaki kubik per hari atau lebih tinggi dari produksi per kuartal III-2019 sebesar 61,9 juta kaki kubik per hari.
ENRG sendiri sedang melakukan aktivitas 3D seismik di Blok Bentu dengan area seluas 550 kilometer persegi.
ENRG juga mengelola Blok Buzi EPCC di Mozambique dengan hak partisipasi sebesar 75%. Total cadangan gas terukur, terkira, terbukti di Blok Buzi mencapai 1.120,9 BCF. Di sana, ENRG sudah menyelesaikan pengeboran satu sumur appraisal dan sedang melanjutkan pengeboran pada satu sumur lainnya.
Di luar itu, ENRG juga memiliki beberapa aset migas lainnya seperti Blok Gebang PSC dan Blok Tonga PSC yang berada di Sumatera Utara, Blok Kangean PSC yang berada di Jawa Timur, serta Blok Sangatta II CBM PSC di Kalimantan Timur yang masih dalam tahap eksplorasi.
Edoardus memastikan, saat ini ENRG tidak memiliki rencana menjual aset-aset utama yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Selanjutnya: Bergerak liar, simak rekomendasi saham emiten Grup Bakrie
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News