Tahun ini, Prodia targetkan kinerja lebih tinggi 2 kali lipat dari ekonomi Indonesia

Kamis, 19 Agustus 2021 | 15:40 WIB   Reporter: Venny Suryanto
Tahun ini, Prodia targetkan kinerja lebih tinggi 2 kali lipat dari ekonomi Indonesia


EMITEN - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menargetkan kinerja dan pendapatan dapat tumbuh 2 kali lipat dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun 2021. Untuk itu, emiten penyedia jasa laboratorium dan perawatan kesehatan (healthcare) ini juga telah menyiapkan sejumlah strategi agar pendapatannya di tahun ini naik.

Direktur Utama PRDA, Dewi Muliaty mengatakan sepanjang enam bulan pertama pada tahun 2021 ini kinerja PRDA telah mencerminkan upaya dalam mengantisipasi ketidakpastian pasar maupun dalam merespon kebutuhan pelanggan. 

“Saat ini, kami memiliki posisi keuangan yang kuat dan terus berupaya untuk menghasilkan pendapatan dan laba yang solid sehingga kami dapat terus memberikan imbal hasil yang tinggi bagi pemegang saham dan nilai tambah berkelanjutan bagi pemangku kepentingan kami,” ujar dia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (19/8). 

Dewi juga menambahkan, sampai dengan semester I-2021 Prodia telah melayani lebih dari 8,8 juta pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari tes genomik, tes rutin, tes COVID-19, dan pemeriksaan kesehatan lainnya. “Hal ini berarti jumlah permintaan pemeriksaan kesehatan yang kami layani mencapai sekitar 1,5 juta setiap bulannya,” tambah dia. 

Baca Juga: Sepanjang semester I 2021, Prodia (PRDA) layani 8 juta pemeriksaan kesehatan

Adapun, beberapa layanan yang turut memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan Prodia diantaranya adalah berasal dari tes rutin dan tes esoterik yang menyumbang sekitar 95%. Dia menambahkan, saat ini, Prodia juga melayani kurang lebih 800 jenis pemeriksaan kesehatan. Sementara untuk harga tes pemeriksaan pun bervariasi tergantung jenis pemeriksaan kesehatan yang akan dilakukan. 

Sedangkan, untuk tes terkait COVID-19 terutama PCR dan Swab Antigen, pihaknya turut menetapkan harga dengan memperhatikan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah. 

Sebagai informasi, hingga saat ini, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanannya sebanyak 263 outlet, di 34 provinsi dan 127 kota di seluruh Indonesia, beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre, Prodia Women’s Health Centre, dan Prodia Senior Health Centre.

Tak hanya melalui outlet offline, Prodia juga dapat di akses secara online melalui e-Prodia. Dewi juga bilang bahwa Produa juga berkolaborasi dengan beberapa platform online kesehatan lainnya sehingga dapat memberikan kemudahan masyarakat mengakses layanannya. 

Terkait rencana ekspansi, Dia bilang bahwa saat ini PRDA masih akan fokus pada pengembangan layanan berbasis digital sebab dengan penggunaan digital platform ini cukup membantu meningkatkan revenue perusahaan. 

 

 

Tercatat hingga saat ini, aplikasi e-Prodia telah diunduh oleh sekitar 212 ribu kali atau meningkat sekitar 260% dibandingkan tahun 2020, dan sekitar lebih dari 39 ribu order telah dilakukan melalui aplikasi e-Prodia atau tumbuh lebih dari 1.000% dibandingkan tahun 2020.

“Kami tentu juga melakukan kolaborasi digital dengan beberapa platform digital kesehatan seperti Halodoc, Grabhealth, Good Doctor, Traveloka, dan Tiket.com. Kerjasama ini bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia dalam menjangkau layanan kesehatan khususnya pemeriksaan laboratorium,” tambahnya. 

Sementara untuk pembukaan cabang baru, saat ini pihaknya masih memantau dan melihat situasi dan kondisi ke depan sehingga tentu akan sangat selektif dalam pembukaan cabang baru. Hal itu lantaran outlet-nya sudah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. 

Sebagai peremajaan outlet, Prodia juga telah melakukan renovasi dan relokasi untuk beberapa cabang Prodia seperti cabang Denpasar, cabang Singaraja, dan cabang lainnya. “Renovasi dan relokasi ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan saat mengunjungi fasilitas layanan kesehatan Prodia,” tutup dia. 

Selanjutnya: Pendapatan naik, Prodia (PRDA) kantongi laba Rp 301,02 miliar di semester I-2021

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru