Tahun Ini, PTPP Menganggarkan Capex Sebesar Rp 4,3 Triliun

Minggu, 10 April 2022 | 07:15 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Tahun Ini, PTPP Menganggarkan Capex Sebesar Rp 4,3 Triliun


EMITEN - JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) yang lebih rendah di tahun ini sebesar Rp 4,3 triliun. Tahun lalu, capex BUMN Karya ini mencapai Rp 6,2 triliun.

Sekretaris Perusahaan PTPP Yuyus Juarsa menuturkan, anggaran capex mayoritas akan dipakai untuk pengerjaan proyek yang sudah ada. "Sebanyak 80% digunakan untuk proyek existing, Tol Semarang-Demak jadi prioritas utama seksi dua harus rampung tahun ini dan Menara Danareksa harus selesai di Oktober 2022," ujar Yuyus, Selasa (5/5). 

Selain itu, dana juga dialokasikan untuk anak usahanya, seperti penggantian peralatan yang sudah usang di PT PP Presisi Tbk (PPRE). Lalu juga belanja investasi yang dicadangkan untuk pembangunan rumah Indonesia di Makkah.

Baca Juga: Banyak Saham Perusahaan Pelat Merah Turun Harga, Ini yang Layak Dikoleksi Tahun 2022

Nah, pendanaan sebagian didapatkan dari kredit investasi, khususnya penyelesaian tol Semarang-Demak sesi II melalui KSO. Lalu, pengembangan Menara Danareksa ekuitasnya berasal dari pengalihan sisa dana rights issue dan IPO. Pihaknya juga memiliki saldo piutang yang akan dibayar Juni 2022 nanti.

Di sisi lain, PTPP juga akan menerbitkan obligasi dan sukuk mudharabah dalam rangkaian Obligasi Berkelanjutan III PTPP dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PTPP. Total dana yang akan dikumpulkan kali ini sebesar Rp 909,5 miliar.

Baca Juga: PTPP Tawarkan Obligasi dan Sukuk Mudharabah Senilai Rp 909,5 Miliar

PTPP tahun ini membidik pertumbuhan pendapatan dan laba yang ingin dicapai PTPP adalah sekitar 10%-15%. Sementara dari sisi kontrak baru sebesar Rp 31 triliun, atau bertumbuh sekitar 37-47% dibandingkan dengan perolehan tahun lalu.

Pihaknya memproyeksikan untuk kontrak baru yang diincar di tahun 2022 berasal dari sektor gedung senilai 34,59%, jalan dan jembatan sebesar 30,95%, industri sebesar 11,29%, minyak dan gas sebesar 7,90%, bendungan sebesar 5,48%, irigasi 3,87%, pelabuhan sebesar 2,10%, pembangkit listrik sebesar 2,07%, dan bandara sebesar 1,77%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru