REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Pola investor jangka panjang ataupun jangka pendek relatif oportunis tahun ini. Pola yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya itu mengubah rotasi portofolio di bursa.
Analis Erdhika Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mencermati, investor ritel yang meningkat dan cenderung mendominasi sejak tahun lalu menjadi salah satu pemicu perubahan pola tersebut. Walau pola investor cenderung berbeda tahun ini, window dressing yang terjadi menjelang tutup tahun masih akan berlangsung.
"Biasanya saham-saham big cap merupakan investasi yang dipilih sebagai bagian dari window dressing," kata Hendri kepada Kontan.co.id, Kamis (7/10).
Menurut dia, saham-saham perbankan dan barang konsumen memiliki peluang akumulasi mengingat harga sahamnya relatif terdiskon. Kedua saham itu juga memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar sehingga menarik dicermati.
Baca Juga: Sektor energi diproyeksi masih akan memperlambat IHSG di akhir pekan
Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, investor memiliki preferensi investasi pada saham perbankan dan komoditas ketika window dresssing. Akan tetapi untuk tahun ini, saham-saham barang konsumen juga akan dilirik karena berpotensi punya kinerja bagus menjelang akhir tahun. Apalagi performa sahamnya cenderung rendah saat ini.
Untuk saham komoditas, Hendri mencermati, memang ada sentimen kenaikan permintaan pasokan batubara menyambut musim dingin di beberapa wilayah, seperti Eropa. Dia mengatakan, sentimen ini juga yang menjadi faktor pengerek kenaikan harga komoditas energi.
Selain Eropa, permintaan yang cukup tinggi juga datang dari China dan India. Konsumsi listrik harian di India meningkat hingga lebih dari 4 miliar unit per hari terdorong oleh pemulihan ekonomi. Adapun peningkatan signifikan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya. Sementara, hujan lebat juga menghambat produksi batubara di India, sehingga pasokannya menipis untuk pembangkit listrik.
Baca Juga: Kurs rupiah pada Kamis (7/10) terangkat kesepakatan utang AS
Permintaan komoditas yang baik itu menjadi sentimen positif bagi industri lain yang berkaitan. Seperti industri logistik batubara yang berpotensi memiliki kinerja keuangan lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Walau diwarnai sentimen positif, penguatan sektor komoditas akan relatif tertahan karena ruang penguatan mulai terbatas. Ini tercermin dari saham-saham pertambangan seperti batubara sudah menggeliat mengikuti pergerakan kenaikan komoditasnya.
Mempertimbangkan kondisi tersebut, investor masih bisa mengakumulasi saham-saham perbankan dan barang konsumen hingga akhir tahun.
"Saham perbankan dapat dicermati hingga akhir tahun seperti BBRI, BMRI, dan BBNI. Saham-saham sektor konsumen dapat dicermati seperti UNVR, ICBP, dan HMSP," pungkas Hendri.
Baca Juga: IHSG turun 0,01% pada Kamis (7/10), BBRI, BMRI, BBCA paling banyak dibeli asing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News