EMITEN - JAKARTA. Sebagai salah satu strategi pertumbuhan, PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) melakukan ekspansi portofolio ke industri di luar batubara. TRJA menyasar penyewaan kendaraan untuk keperluan di industri nikel, mineral, infrastruktur dan energi terbarukan.
Sampai dengan saat ini, TRJA sudah mengantongi kontrak dengan industri non batubara sebesar Rp 272 miliar. Namun sayang, pihaknya tak memerinci dari industri mana saja kontrak tersebut berasal.
Tanpa menyebutkan secara detail berapa targetnya, pihaknya meyakini nilai kontrak dari industri non batubara ini akan terus bertambah ke depannya.
“Kami optimis bahwa nilai ini akan terus bertambah sesuai dengan komitmen kami terhadap ekspansi portfolio ke industri di luar batubara,” ungkap Head Corporate Communication & Relation TRJA Geraldine Simanjuntak, kepada Kontan.co.id, Rabu (2/8).
Baca Juga: Kinerja Masih On Track, Begini Strategi Transkon Jaya (TRJA) pada Tahun 2023
Demi menunjang agenda ekspansinya tersebut, TRJA juga sudah mendirikan kantor perwakilan di Morowali yang bertujuan untuk memudahkan konsumennya di industri nikel.
Hal ini juga merupakan langkah yang diambil perusahaan untuk terus memperluas jangkauan operasionalnya ke wilayah Indonesia bagian Timur. Di mana, nikel menjadi bagian dari alternatif ekspansi TRJA di Indonesia bagian timur.
TRJA menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 500 miliar - Rp 600 miliar pada tahun ini. Sumber capex merupakan kombinasi dari pembiayaan leasing dan kas internal.
“Sejauh ini kurang lebih 40% yang sudah digunakan untuk pengadaan kendaraan baru,” tandasnya.
Per Juni 2023, pendapatan Transkon Jaya mengalami kenaikan 26,28% yoy menjadi Rp 288,46 miliar per semester I-2023. Pada semester I-2022 angkanya tercatat sebesar Rp 228,43 miliar.
Sedangkan untuk laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih TRJA naik tipis menjadi Rp 20,71 miliar. Di mana, per akhir Juni 2022 angkanya tercatat senilai Rp 20,51 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News