EMITEN - JAKARTA. PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE) membidik pertumbuhan laba bersih hingga 25% di 2023. Target tersebut seiring akuisisi yang akan dilakukan usai menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
Direktur Utama SAGE Edward Halim mengatakan, tahun ini perseroan menargetkan untuk melakukan sejumlah pengembangan dari akuisisi lahan yang diperoleh melalui dana hasil IPO. Dalam prospektusnya, SAGE akan menggunakan dana IPO sebanyak Rp 10 miliar untuk pembelian perolehan lahan baru di sekitar pengembangan proyek Cibinong New City, Bogor.
Ia mengatakan, tambahan landbank itu akan digunakan buat dua tahun ke depan.
"Selain hunian, produknya nanti ada pasar, jadi selain produk utama rumah dan juga ruko kami kembangkan juga pasar, supporting facility seperti tempat makan dan lainnya," jelasnya, Rabu (7/3).
Baca Juga: Akuisisi Kapal, Wintermar Offshore Marine (WINS) Siapkan Capex US$ 18 Juta
Selain akuisisi, dana IPO sebesar Rp 30 miliar akan digunakan untuk pengembangan proyek perumahan Cluster Winner Sapta Villa tahap 2 dan sebagian tahap 3. Namun, porsi terbesar penggunaan dana IPO untuk membayar utang pembelian tanah sekitar Rp 113,2 miliar di proyek Kota Mandiri, Kawasan Cibinong New City.
Dengan rencana tersebut, perseroan menargetkan pendapatan naik 15% dan laba tumbuh berkisar 20%-25%. Edward mengatakan kontribusinya utamanya akan bersumber dari penjualan hunian.
Pada 2022, Edward mengatakan SAGE memperoleh laba senilai Rp 4,8 miliar. Sumbernya dari pendapatan sekitar Rp 60 miliar dan penjualan hunian mencapai sekitar 260 unit.
"Untuk penjualan belum bisa diakui dalam buku, tetapi nilai sekitar Rp 60 miliar," katanya.
Sebagai informasi, SAGE menawarkan saham baru sebanyak 1,61 miliar, mewakili 20,04% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran Rp 100 per lembar saham. Dari IPO ini, SAGE meraup dana segar senilai Rp 161 miliar.
Baca Juga: Laba Bersih Semen Baturaja (SMBR) Naik 103% Menjadi Rp 94,82 Miliar di 2022
Saat mencatatkan saham perdana hari ini, saham SAGE menyentuh Auto Reject Atas (ARA) dengan kenaikan hingga 35% ke Rp 135 dan bertahan hingga penutupan perdagangan hari ini.
Kenaikan harga saham SAGE dipicu oleh kelebihan permintaan saham atau oversubscribed hingga 7,2 kali dengan dana investor yang masuk ke saham SAGE mencapai Rp1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News