EMITEN - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengintip peluang pasar yang baik di segmen properti. Tahun ini, WSBP itu menargetkan segmen pasar properti bisa berkontribusi sekitar 17% dari total nilai kontrak baru tahun ini.
Sekretaris Perusahaan WSBP Fandy Dewanto mengatakan, sebelumnya WSBP telah memasok produk-produk beton precast perusahaan untuk sejumlah proyek properti di Indonesia. Beberapa di antaranya meliputi Wisma Atlet Kemayoran, 88 Avenue, dan Brooklyn SoHo & Apartment.
“Kini, WSBP juga fokus pada pengembangan produk precast modular untuk bangunan. Produk rumah modular WSBP telah dipergunakan dalam program revitalisasi pasca bencana di beberapa wilayah di Indonesia,” ujar Fandy kepada Kontan.co.id (9/11).
Fandy tidak merinci berapa target perolehan nilai kontrak baru WSBP pada tahun ini. Namun, mengintip siaran pers WSBP yang terbit pada September 2021 lalu, perusahaan menyebut membukukan perolehan nilai kontrak baru sekitar Rp 857 miliar hingga Agustus 2021 lalu.
Baca Juga: Waskita Beton (WSBP) mengoptimalkan kinerja di sisa tahun 2021
Saat ini pun, WSBP tengah terlibat dalam sejumlah proyek properti, salah satu di antaranya ialah Gereja Kemah alias Proyek Gereja Tabernakel. Proyek ini merupakan pembangunan rumah ibadah yang berlokasi di daerah Jakarta Utara, tepatnya di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Adapun proyek ini adalah milik PT Rekagunatek Persada yang tergolong dalam proyek gedung.
Kontrak pekerjaan pembangunan rumah ibadah Gereja Tabernakel terdiri atas 5 Pre Order yang dimulai pada bulan Juni 2021 hingga Agustus 2021. Dalam proyek ini, WSBP berperan dengan menyuplai produk precast. Adapun produk yang akan disuplai pada proyek ini adalah produk tiang bulat / spun pile sejumlah 3653 batang.
Selain proyek Gereja Tabernakel, WSBP juga tengah terlibat pada beberapa proyek properti lainnya seperti Rumah Sakit Pendidikan UNIMUS Semarang dan lain-lain.
Selama ini, proyek infrastruktur memiliki porsi yang dominan dalam perolehan nilai kontrak baru WSBP. Sejak 2016, secara rata-rata komposisi pasar infrastruktur berkisar antara 80%-85% dalam nilai kontrak baru WSBP. Proyek infrastruktur yang dikerjakan WSBP antara lain mencakup jalan tol, bendungan, pelabuhan, bandara, dan proyek infrastruktur lainnya.
Meski begitu, WSBP juga melihat adanya potensi pasar pada segmen pasar properti.
“Selain infrastruktur, segmen property juga tengah mengalami pertumbuhan. Tahun ini, WSBP menargetkan porsi segmen properti sekitar 17% dari total nilai kontrak baru,” ujar Fandy.
Selanjutnya: Waskita Beton (WSBP) segera rampungkan proyek Dermaga 2 Terminal Manggis, Bali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News