Waskita Karya (WSKT) bakal menggelar dua aksi korporasi senilai Rp 17,5 triliun

Jumat, 13 Agustus 2021 | 21:23 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Waskita Karya (WSKT) bakal menggelar dua aksi korporasi senilai Rp 17,5 triliun

ILUSTRASI. Waskita Karya (WSKT) akan menggelar rights issue dan menerbitkan obligasi.


EMITEN - JAKARTA. Emiten konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berencana menggelar dua aksi korporasi dengan target perolehan dana mencapai Rp 17,5 triliun. Dana ini masing-masing akan berasal dari penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dan penerbitan obligasi.

Sekretaris Perusahaan WSKT Ratna Ningrum membenarkan rencana dua aksi korporasi yang akan dilakukan WSKT pada periode September-Desember mendatang. "Iya betul, seperti yang disampaikan Presiden Direktur kami dalam webinar investor salah satu sekuritas," ujar Ratna kepada Kontan.co.id, Jumat (13/8).

Sebelumnya, Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono mengatakan dua aksi korporasi ini merupakan bagian dari skema pemulihan bisnis Waskita. Pihaknya memperkirakan sesuai dengan porsi penyertaan modal negara (PMN) dan rights issue, Waskita akan mendapatkan dana segar kurang lebih Rp 12 triliun. Rinciannya, PMN senilai Rp 7,9 triliun dan rights issue sebesar Rp 4 triliun.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) bukukan laba bersih Rp 33,4 miliar di semester I-2021

Rencananya, rights issue ini ditargetkan akan dapat dilaksanakan pada Desember 2021. Waskita akan menggunakan dana hasil rights issue untuk penyelesaian tujuh ruas tol yang diinvestasikan oleh perusahaan.

Tol tersebut yakni, Tol Becakayu, Cimanggis-Cibitung, Pejagan Pemalang, dan Kayu Agung-Palembang-Betung. Lalu, Tol Ciawi-Sukabumi, Pasuruan-Probolinggo dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar.

Kemudian, untuk penerbitan obligasi akan dilaksanakan lebih cepat yakni pada September 2021. Nilai dana yang ditargetkan bisa didapat dari sini sebesar Rp 5,6 triliun.

Baca Juga: Bakal jatuh tempo, obligasi Waskita Karya (WSKT) kantongi peringkat idBBB

Ratna menyebutkan, penerbitan obligasi akan dilakukan secara bertahap sampai dengan tahun 2022. "Kebutuhan tahun ini sebesar Rp 2,6 triliun," kata dia.

Obligasi ini diterbitkan dengan adanya jaminan pemerintah (government guarantee) senilai Rp 9,6 triliun berdasarkan PMK No. 211 Tahun 2020. Dana hasil obligasi ini akan digunakan untuk melakukan pembiayaan kembali obligasi jatuh tempo dan sisanya untuk modal kerja.

Melalui aksi korporasi tersebut dan dengan delapan program penyehatan keuangan Waskita, Ratna berharap rasio dan kondisi keuangan akan terus membaik.

Baca Juga: Semester I-2021, Waskita Karya (WSKT) bukukan pendapatan Rp4,7 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati
Terbaru