Bagaimana Nasib Rupiah Selepas Libur Lebaran?

Sabtu, 30 April 2022 | 07:15 WIB   Reporter: Aris Nurjani
Bagaimana Nasib Rupiah Selepas Libur Lebaran?


PREDIKSI RUPIAH - JAKARTA. Sentimen eksternal seperti sikap hawkish Federal Reserve (The Fed) dan risk-off sentiment pasca ketegangan geopolitik meningkat di Eropa masih membayangi pergerakan kurs rupiah selama sepekan ini (29/4). Selain dari faktor eksternal, sentimen internal juga turut mempengaruhi pergerakan rupiah.

Rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.482 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (29/4). Jika dibandingkan dengan penutupan sebelumnya, rupiah berhasil menguat 0,08%. Sementara dalam sepekan, rupiah juga menguat 0,82%.

Hal yang sama terjadi di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup melemah 0,42% ke Rp 14.480 per dolar AS. Sementara jika dihitung dalam seminggu terakhir, mata uang Garuda ini melemah 0,82%.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan pergerakan rupiah terhadap dolar kehilangan 0,9% pekan ini, di tengah menguatnya dolar AS secara luas.

Baca Juga: Rupiah Kehabisan Tenaga, Indeks Dolar AS Menyentuh 103

"Saat ini, pasangan dolar/rupiah diperdagangkan di sekitar Rp 14,500. Pelemahan lebih lanjut Rupiah terhadap dolar bisa menguji puncak bulan Juli Tahun lalu, di kisaran 14,550," ucap Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (29/4).

Sementara, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pada perdagangan rupiah pekan ini, pergerakan Rupiah didorong oleh beberapa sentimen domestik dan juga internasional.

"Sentimen internasional didorong oleh penguatan risk-off sentiment pasca ketegangan geopolitik meningkat di Eropa serta sentimen dari Fed menjelang rapat FOMC minggu depan," ucap Josua

Sementara dari sisi sentimen domestik, arah kebijakan pemerintah terkait larangan ekspor produk minyak sawit. Larangan tersebut mendorong kekhawatiran investor terkait dampaknya terhadap external balance dan pemulihan ekonomi Indonesia, sehingga Rupiah cenderung terdepresiasi pada pekan ini.

Josua juga mengatakan bukan hanya dari sisi sentimen minyak sawit, pelemahan Rupiah juga didorong oleh motif berjaga-jaga menjelang libur panjang Indonesia pekan depan, yang bersamaan dengan rapat FOMC.

"Pergerakan Rupiah pasca libur panjang sangat bergantung pada hasil rapat FOMC pekan depan. Diperkirakan Rupiah akan melemah, dan menembus level 14.500 pasca libur panjang, sebagai penyesuaian permintaan Dollar AS," ucap Josua

Baca Juga: Rupiah Diprediksi Melemah Jelang Libur Lebaran dan Pengumuman The Fed

Sutopo mengatakan Inflasi masih menjadi bola panas, yang akan memberikan input bagi Bank sentral untuk meningkatkan suku bunga. Kenaikan suku bunga di depan mata, di tengah kemacetan pasokan dan meningkatnya permintaan. Baik di luar negeri maupun dalam negeri memiliki masalah yang komplek dan similar.

"Rupiah secara teknis memang terlihat akan cenderung melemah dalam waktu dekat terhadap dolar," ucap Sutopo

Josua memproyeksikan pasca libur panjang, rupiah diperkirakan bergerak pada rentang Rp 14.450 per dolar AS - Rp 14.550 per dolar AS, Senin (9/5). Sementara Sutopo memproyeksikan rupiah bergerak pada kisaran Rp 14.450 per dolar AS - Rp 14.550 per dolar AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru