DIVIDEN - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) memperoleh persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Kamis (16/3) untuk menebar dividen sebesar 20% dari laba bersih tahun 2022 yang sebesar Rp 3,04 triliun.
Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, mayoritas pemegang saham telah menyetujui pembahasan agenda RUPST Perseroan Tahun Buku 2022 untuk penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2022 yang sebesar Rp 3,04 triliun, pemegang saham menyetujui sebesar Rp 609 miliar atau 20% dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 dibagikan sebagai dividen.
Dengan jumlah tersebut setiap pemegang saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp 43,394 per lembar saham.
Baca Juga: BTN Tunjuk Nixon LP Napitupulu Jadi Dirut BTN yang Baru, Gantikan Haru Koesmahargyo
“RUPST Bank BTN memutuskan penggunaan laba bersih tahun buku 2022 akan dipergunakan sebesar 20% dibagikan sebagai dividen dan sebesar 80% ditetapkan sebagai laba ditahan,” ujar Nixon saat konferensi pers, Kamis (16/3).
Selain itu, dari dividen tersebut, pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas akan mendapatkan 60% dari total dividen atau setara dengan Rp 360 miliar.
Sementara sisa laba sekitar Rp 2,43 triliuan akan digunakan sebagai laba ditahan.
Lebih lanjut Nixon menuturkan, pada tahun ini, BTN juga telah menetapkan beberapa target kinerja keuangan antara lain kredit dan pembiayaan ditargetkan tumbuh 8%-10%, Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan juga tumbuh 8%-10%, laba bersih ditargetkan naik pada kisaran 8%-10% serta NPL gross diharapkan membaik pada kisaran 3,2%-3,3%.
Adapun untuk mencapai target tersebut, BTN telah menetapkan arah Kebijakan Umum yakni “Perluasan Bisnis Berbasis Ekosistem Perumahan” di antaranya dengan mengoptimalkan kontribusi pada program KPR Subsidi dan meningkatkan KPR Non Subsidi melalui kerja sama developer, agen properti, mengembangkan skema KPR yang menyasar generasi milenial. Kemudian, meningkatkan kredit high yield (KRING, KAR, KUR) beyond mortgage melalui cross selling kepada nasabah captive.
Baca Juga: Sejumlah Bank Terus Mengerek Suku Bunga Deposito, Cek Besarannya
Selanjutnya, fokus pada penghimpunan DPK yang berasal dari dana murah dengan meningkatkan CASA pada segmen Ritel dan Institusi serta membangun kapabilitas untuk peningkatan CASA pada segmen wholesale banking.
Lalu, mengembangkan sumber pertumbuhan baru dengan mempercepat implementasi inisiatif digital banking dan digitalisasi proses secara masif yang mendukung pengembangan bisnis berbasis ekonomi perumahan.
Kemudian meningkatkan sumber fee berbasis layanan dan transaksional terutama pada bisnis wealth management, digital banking dan corporate. Dan terakhir, mempercepat penyelesaian kredit macet dan melanjutkan inisiatif penjualan aset (asset sales) secara bulk.
“Kami berharap kebijakan umum BTN tahun 2023 bisa semuanya dilaksanakan, sehingga kinerja keuangan bisa bertumbuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” pungkas Nixon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News