EMITEN - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menorehkan kinerja yang mentereng sepanjang semester I 2021. Emiten batubara itu meraup laba bersih US$90,9 juta atau meningkat 272% pada periode yang sama tahun lalu dengan rugi US$52,7 juta.
Sedangkan laba yang dapat diatribusikan sebesar US$1,9 juta atau berbalik positif sebesar US$88 juta dari periode sama tahun lalu yang rugi US$86,1 juta.
"Hal ini disebabkan karena meningkatnya harga batubara akibat ketidakseimbangan pasokan global, pandemi, efek, variabel kondisi cuaca, kemacetan infrastruktur dan ketidakpastian politik," tulis manajemen BUMI dalam laporan kinerja, Jumat (27/8).
Baca Juga: Ditunjuk Jokowi Menjadi Dubes RI untuk AS, Rosan Roeslani Mundur dari Bumi Resources
Perseroan menegaskan dalam kondisi pandemi, produksi tetap terjaga seperti tahun sebelumnya. "Langkah-langkah perlindungan dan keamanan yang ketat telah dilakukan di semua area operasional dan kantor," tulisnya.
Realisasi kenaikan harga batubara sebesar 20% menjadi US$56,2 per ton (dari US$46,9 per ton di semester I 2020) yang berdampak pada kenaikan sebesar 104% pada laba bruto semester I 2021.
Pendapatan Operasional BUMI meningkat sebesar 179% menjadi US$370,9 juta vs US$132,7 juta tahun lalu.
Beban Pokok Penjualan BUMI masih terkendali yaitu sebesar US$1.810,4 juta pada 1H’2021 vs US$1.733,8 juta – hanya meningkat 4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News