Harga Saham Blue Chip Ini Sedang Turun, Cermati Mana Yang Harus Dijual dan Dibeli

Senin, 11 Juli 2022 | 08:25 WIB   Reporter: Adi Wikanto, Nur Qolbi
Harga Saham Blue Chip Ini Sedang Turun, Cermati Mana Yang Harus Dijual dan Dibeli


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia segera membuka kembali jam perdagangan saham edisi hari ini, Senin 11 Juli 2022. Sejumlah saham blue chip sedang berada dalam penurunan harga.

Analis mengingatkan, harga saham blue chip tersebut masih bisa turun lagi. Namun, ada juga saham blue chip yang diprediksi naik harga.

Sepanjang bulan Juli 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dominan berada di zona merah. Per Jumat (8/7), IHSG turun 2,48% month-to-date (mtd) ke level 6.740,22 dari posisi 6.911,58 pada akhir Juni 2022.

Saham blue chip adalah jenis saham dari perusahaan dengan kondisi keuangan prima, serta beroperasi selama bertahun lamanya. Di Indonesia, saham-saham yang masuk dalam kategori blue chip berada pada daftar indeks LQ45.

Ada sejumlah saham blue chip yang banyak dijual pelaku pasar sehingga harga turun dan menjadi laggard IHSG. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, 10 teratas saham blue chip dan menjadi laggard IHSG bulan Juli 2022 adalah

  • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), harga per 8 Juli 2022 Rp 350 turun 12 poin atau
  • PT Astra International Tbk (ASII) harga per 8 Juli 2022 Rp 5.975 naik 25 poin atau 0,42% dibandingkan sehari sebelumnya.
  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) harga per 8 Juli 2022 Rp 7.475 naik 50 poin atau 0,67% dibandingkan sehari sebelumnya.
  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) harga per 8 Juli 2022 Rp 4.200 naik 150 poin atau 3,70% dibandingkan sehari sebelumnya.
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) harga per 8 Juli 2022 Rp 7.150 naik 50 poin atau 0,70% dibandingkan sehari sebelumnya.
  • PT Bayan Resources Tbk (BYAN) harga per 8 Juli 2022 Rp 70.450 turun 2.800 poin atau 3,82% dibandingkan sehari sebelumnya.
  • PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) harga per 8 Juli 2022 Rp 1.900 stagnan dibandingkan sehari sebelumnya.
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) harga per 8 Juli 2022 Rp 27.450 naik 675 poin atau 2,52% dibandingkan sehari sebelumnya.
  • PT Bank Jago Tbk (ARTO) harga per 8 Juli 2022 Rp 9.150 naik 625 poin atau 7,33% dibandingkan sehari sebelumnya.
  • PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) harga per 8 Juli 2022 Rp 5.750 naik 100 poin atau 1,77% dibandingkan sehari sebelumnya.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, saham-saham tersebut dijual oleh pelaku pasar seiring dengan banyak sentimen negatif yang membayangi pasar modal belakangan ini. Mulai dari sentimen global terkait kekhawatiran resesi, inflasi yang tinggi, kenaikan suku bunga The Fed yang agresif, serta konflik Rusia-Ukraina yang tak kunjung selesai.

Baca Juga: Kurs Rupiah Bisa Menguat Lagi Hari Ini, Senin (11/7)

Sentimen-sentimen negatif tersebut membuat pelaku pasar menghindari aset berisiko moderat seperti saham ke instrumen yang lebih rendah risiko. "Alhasil saham-saham big caps tersebut yang dijual karena likuid sehingga mudah mendapatkan kembali cash," kata Cheril saat dihubungi Kontan.co.id Minggu (10/7).

Rekomendasi saham

Cheril rekomendasi saham-saham blue chip dari sektor perbankan yang menjadi laggard IHSG menarik untuk dicermati di tengah penurunan harganya. Pasalnya, bank diperkirakan akan mengikuti langkah The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan sehingga diharapkan akan meningkatkan kinerja kredit perbankan.

Selain itu, saham CPIN, UNTR, dan AMRT masih menarik dicermati. Sentimen positif bagi CPIN berasal dari peluang Indonesia untuk memenuhi kekurangan pasokan ayam di Singapura. CPIN menjadi salah satu perusahaan yang sudah mengantongi persetujuan untuk mengekspor produksnya ke Singapura.

Lalu, saham UNTR akan diuntungkan terkait harga batubara yang masih prospektif di tengah kenaikan harga gas alam. Sementara AMRT masih menarik karena menyediakan kebutuhan primer yang akan selalu diminati masyarakat, ditopang oleh mobilitas masyarakat yang tinggi sehingga akan meningkatkan konsumsi.

Cheril memprediksi, saham-saham tersebut masih memiliki peluang kenaikan harga sebesar 5%-10% dalam jangka pendek hingga menengah. Per Jumat (8/7), BMRI ditutup di harga Rp 7.475 per saham, BBRI Rp 4.200, BBCA Rp 7.150, CPIN Rp 5.750, UNTR Rp 27.450, dan AMRT Rp 1.900 per saham.

Cheril memprediksi ada sejumlah saham di daftar top 10 laggard IHSG yang masih berpotensi turun, yaitu GOTO, ASII, dan ARTO. Menurutnya, GOTO tidak diuntungkan dari kenaikan suku bunga mengingat mempunyai utang yang besar.

Lalu, ARTO secara valuasi masih tergolong mahal meski harganya sudah turun dari level sebelumnya. Sementara ASII belum menarik karena sudah tidak ada dukungan insentif pajak kendaraan ditambah harga bahan bakar minyak yang naik sehingga berpotensi menurunkan minat pembelian kendaraan ASII.

Head of Research FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo menambahkan, aksi jual yang dilakukan pelaku pasar atas saham-saham big caps tersebut disebabkan oleh kondisi global yang belum mendukung. Sebut saja nilai tukar rupiah yang melemah, kenaikan inflasi, tensi geopolitik, dan pengetatan kebijakan moneter para bank sentral.

Wisnu juga berpendapat, saham-saham perbankan besar yang menjadi laggard IHSG menarik untuk dilirik. "Saya rasa masih akan menarik seiring performa kinerja yang sudah terbukti membaik pada kuartal I-2022," ucap Wisnu. Ia menetapkan target harga untuk BMRI di Rp 8.300 per saham, BBRI Rp 4.500, dan BBCA Rp 8.000 per saham.

Itulah daftar saham blue chip yang sedang turun harga dan memiliki prospek bagus untuk dicermati pada perdagangan hari ini, Senin 11 Juli 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham ini menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto
Terbaru