IHSG berhasil menguat 2,68% secara year to date (ytd)

Senin, 16 Agustus 2021 | 06:20 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
IHSG berhasil menguat 2,68% secara year to date (ytd)


IHSG - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di zona hijau sejak awal tahun. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG berhasil menguat 2,68% secara year to date (ytd).

Kendati begitu, terdapat indeks yang masih terkoreksi kinerjanya daripada IHSG, yakni IDX Growth30 (IDXG30). Mengutip data BEI, sejak awal tahun kinerja IDXG30 terkoreksi 3,88%. Kendati begitu, indeks ini mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan LQ45 dan IDX30, yang masing-masing turun 8,93% dan 9,94% secara ytd.

Analis Phillip Sekuritas Indonesia, Dustin Dana Pramitha menilai pasar saham Indonesia memang merasakan penurunan akibat dari meningkatnya penularan Covid-19. Hal itu membuat pemerintah menahan kegiatan masyarakat yang sekaligus juga memberikan sentimen negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di tahun ini.

"Akibatnya, membuat hampir seluruh emiten mengalami penurunan kinerja. Hanya saja beberapa emiten masih mampu mencatatkan kinerja positif karena sentimen harga komoditas global dan aksi korporasi yang dianggap baik oleh para pelaku pasar," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (15/8).

Baca Juga: Minim sentimen, simak proyeksi IHSG untuk perdagangan Senin (15/8)

Ia melihat penopang kinerja IDXG30 dari sektor pertambangan, mengingat harga komoditas mengalami kenaikan harga akibat outlook permintaan global yang pulih seiring dengan kondisi ekonomi yang membaik. Selain itu, sektor infrastruktur telekomunikasi juga menjadi penahan pergerakan IDXG30 disebabkan rencana infrastruktur 5G oleh pemerintah.

Per 4 Agustus lalu, sektor pertambangan memang menjadi yang terbanyak dalam IDXG30. Terdapat enam emiten yang menghuni indeks ini yakni, ADRO, ANTM, BRPT, HRUM, INCO, ITMG, dan UNTR.

Dari enam emiten tersebut, tiga emiten mencatatkan return positif secara ytd, yakni ANTM naik 23%, HRUM naik 71,98%, dan ITMG naik 23,47%. Sementara, INCO mencatatkan stagnan dan dua lainnya, yaitu ADRO turun 3,15% dan UNTR turun 22,37%.

Kemudian, dari sektor infrastruktur telekomunikasi diisi oleh dua emiten yakni, TBIG dan TOWR. Keduanya mencatatkan return positif, dengan TBIG tumbuh 85,89% dan TOWR naik 36,98%.

Oleh sebab itu, Dustin menilai emiten-emiten dari kedua sektor tersebut masih cukup layak dikoleksi. "Saya rekomendasikan BUY, tetapi bisa memanfaatkan strategi buy on weakness untuk mendapatkan harga yang terbaik di tengah tren yang masih positif saat ini," pungkasnya.

Selanjutnya: Ini saham-saham yang paling banyak dijual asing dalam sepekan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru