IHSG diramal kokoh meski kasus corona melonjak, ini rekomendasi saham dari analis

Senin, 12 Juli 2021 | 17:15 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
IHSG diramal kokoh meski kasus corona melonjak, ini rekomendasi saham dari analis


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai tidak akan begitu terdampak sentimen kenaikan kasus Covid-19 di tanah air. Hal ini berkaca dari kasus di India, dimana pasar sahamnya tetap tangguh meskipun kasus positif dan kematian melonjak pada periode April dan Mei 2021.

“Menurut kami, IHSG seharusnya juga tidak anjlok meskipun kasus Covid-19 melonjak belakangan ini,” terang analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya dan Emma A. Fauni dalam riset, Senin (12/7).

Mirae Asset Sekuritas mempertahankan skenario dasar (base case) terhadap IHSG hingga akhir tahun ini di level 6.880. Sektor pilihan untuk semester kedua 2021 adalah sektor keuangan, teknologi, kesehatan, dan bahan dasar (basic materials)

Baca Juga: Harga batubara masih solid, emiten tambang mana yang paling diuntungkan?

Di sektor kesehatan, saham PT Medialoka Hermina Tbk (HEAL) dinilai atraktif. Sebab, kinerja HEAL pada kuartal pertama cukup impresif, dan berada di atas ekspektasi konsensus. 

Kinerja HEAL yang solid juga akan berlanjut di kuartal mendatang karena HEAL berencana untuk meningkatkan alokasi tempat tidur rawat inap pasien Covid-19 menjadi 2.000 unit di pada kuartal kedua, dari sebelumnya hanya 1.350 unit pada akhir 2020 dan 1.700 unit di kuartal pertama.

Selain HEAL, saham PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) juga dinilai menarik, seiring dengan capaian pertumbuhan laba bersih yang mencapai level tertinggi sepanjang masa pada kuartal pertama 2021. Kinerja mentereng ini diprediksi bakal berlanjut di kuartal mendatang, didukung oleh pemintaan tes yang tidak terkait Covid-19 dan tes untuk deteksi Covid-19 yang lebih tinggi.

Mirae Asset juga menjatuhkan pilihan kepada saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) karena valuasinya saat ini yang masih murah dibandingkan dengan peers-nya. TOWR juga diuntungkan dari adanya uji coba komersial jaringan 5G oleh operator telekomunikasi.

Baca Juga: Kinerjanya Charoen Pokphand (CPIN) membaik, ini rekomendasi analis

Di segmen sektor peternakan (poultry), Mirae Asset memilih saham PT Japfa Confeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN). Pertumbuhan laba JPFA dan MAIN yang solid di kuartal pertama akan berlanjut di kuartal mendatang, didukung oleh harga ayam broiler dan day old chicken (DOC) yang solid di sepanjang tahun ini.

Kinerja JPFA dan MAIN yang solid di kuartal kedua akan menjadi katalis jangka pendek untuk harga saham keduanya.

 

 

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi pilihan Mirae Asset di sektor tambang nikel. Emiten pelat merah ini merupakan salah satu penerima manfaat dari harga nikel yang menguntungkan, didukung oleh meningkatnya permintaan nikel dari menggeliatnya produksi baja dan baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Selain ANTM, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga atraktif. Dampak negatif kegiatan pemeliharaan dalam dua bulan pertama tahun 2021 yang mengurangi volume produksi kuartal pertama, telah tercermin dalam harga sahamnya.

Hariyanto dan Emma menilai, saat ini pelaku pasar seharusnya sudah memperhitungkan dampak positif dari harga nikel yang menguntungkan terhadap laba bersih INCO.

Di sektor keuangan, Mirae Asset menyukai saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) karena pertumbuhan earnings per share (EPS) di tahun ini seharusnya menjadi yang tertinggi di sektor perbankan, meskipun pertumbuhan yang signifikan tersebut berasal dari low-base effect.

Pemulihan laba bersih BBNI yang diharapkan akan dimulai pada semester kedua akan berdampak positif untuk kinerja harga sahamnya.

Selanjutnya: Simak rekomendasi analis terhadap emiten properti

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru