Simak rekomendasi analis terhadap emiten properti

Senin, 12 Juli 2021 | 07:40 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Simak rekomendasi analis terhadap emiten properti


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. Beberapa emiten telah mengumumkan perolehan marketing sales pada semester I-2021. Masing-masing emiten melaporkan kenaikan perolehan marketing sales sepanjang enam bulan pertama kemarin.

Pertama, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang mengumumkan perolehan pra penjualan sebesar Rp 1,02 triliun di kuartal II-2021. Dengan begitu, sepanjang semester I-2021 LPKR membukukan marketing sales sebesar Rp 2,33 triliun.

Selanjutnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mengumumkan perolehan marketing sales sebesar Rp 2,83 triliun selama enam bulan kemarin. Kemudian PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan marketing sales sebesar Rp 3,6 triliun.

Analis Erdhika Elit Sekuritas, Regina Fawziah menuturkan, jika menilik keseluruhan kenaikan dari marketing sales ketiga emiten tersebut memang cukup signifikan, SMRA melonjak hingga 118% (YoY), CTRA sebesar 89% (YoY), dan LPKR sebesar 193% (YoY).

Menurutnya, kenaikan tersebut terbilang cukup baik di tengah proses pemulihan ekonomi domestik dan global akibat pandemi Covid-19. Sebabnya, ia menilai emiten-emiten tersebut mampu memanfaatkan stimulus yang telah diberikan seperti pemangkasan pajak pertambahan nilai dari pemerintah sebesar 50% untuk rumah dengan harga maksimal Rp 5 miliar, lalu stimulus berupa regulasi yang memungkinkan pihak perbankan dengan Non Performing Loan (NPL) di bawah 5% untuk memberikan kredit pemilikan rumah dengan uang muka mencapai 0%, serta meningkatnya harga komoditas juga turut mendorong pemulihan dari sektor properti ini.

Baca Juga: Pendapatan Lippo Karawaci (LPKR) tumbuh 9,9% di kuartal I-2021

 

 

"Sehingga menurut kami perolehan dari marketing sales tersebut cukup baik dan lebih baik dibandingkan tahun lalu," ujarnya kepada kontan.co.id, Minggu (11/7).

Pada semester II ini, Regina menilai sektor properti masih bisa bertumbuh di tengah penerapan PPKM darurat yang dilakukan pemerintah. Ia melihat PPKM darurat yang diterapkan pada 3 Juli -20 Juli 2020 ini tidak akan berpengaruh signifikan. Hanya saja, apabila pada akhir periode PPKM darurat ini masih terjadi kenaikan kasus yang mengakibatkan PPKM kembali diperpanjang dengan periode yang cukup lama akan memberikan dampaknya.

"Namun, secara keseluruhan di semester II ini minimal pada kuartal IV seharusnya untuk sektor properti sudah perlahan membaik dengan adanya tingkat bunga yang masih cenderung rendah serta beberapa stimulus oleh pemerintah," jelasnya.

Adapun pada paruh kedua tahun ini, Regina menilai sentimen utama yang akan mendorong sektor properti akan berasal dari pemulihan ekonomi global dan domestik. Kemudian, juga berasal dari stimulus yang diberikan pemerintah.

Selanjutnya: Summarecon Agung catatkan marketing sales Rp 2,83 triliun hingga semester I-2021

 

 

Kendati sektor properti mampu membukukan kenaikan marketing sales, dari sisi saham ia menilai yang paling menarik yakni SMRA. Sebabnya, secara jangka pendek cenderung bergerak konsolidasi tetapi ada tanda-tanda teknikal rebound dengan resitance 870 - 890 dan support 795. Kemudian, untuk jangka panjang berdasarkan MA 200 juga garisnya masih berada di bawah candle yang mengindikasikan bahwa ada potensi kenaikan secara jangka panjang 200 hari.

"Kami merekomendasikan buy on weakness, tetapi lebih ke jangka pendek atau trading," sebutnya.

Sementara untuk CTRA dan LPKR kendati membukukan pertumbuhan marketing sales, ia melihat saham kedua emiten tersebut masih cenderung downtrend. "Secara teknikal belum ada tanda-tanda teknikal rebound dari kedua saham tersebut," imbuhnya.

Selanjutnya: Sektor pertambangan paling dijagokan dari penghuni indeks LQ45

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru