EMITEN - JAKARTA. Pemegang saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mungkin sedang bermuram durja. Sebab, saham emiten pelat merah ini terkoreksi hingga 6,97% ke level 1.935 pada perdagangan Rabu (12/1). Saham ANTM mentok di auto rejection bawah (ARB).
Pada perdagangan Selasa (11/1), saham ANTM juga terkoreksi hingga 6,31%. Koreksi terhadap saham ANTM juga terjadi pada perdagangan Senin (10/1), tapi penurunan harga saham produsen nikel ini hanya 0,45%.
Lantas, apa yang membuat saham ANTM terkoreksi tiga hari beturut-turut?
Baca Juga: Punya Masa Depan Cerah, Simak Prospek Sektor Pertambangan Nikel ke depan
Analis Henan Putihrai Sekuritas Andreas Yordan Tarigan menilai, koreksi yang menimpa saham ANTM tidak terlepas dari efek dari gagalnya akuisisi StreetScooter oleh holding baterai listrik nasional, yakni Indonesia Battery Corporation (IBC). ANTM diketahui mengempit 25% saham IBC.
Sebelumnya, Indonesia Battery Corporation dikabarkan akan mengakuisisi produsen eLCV asal Jerman tersebut. Namun karena kalah cepat, Odin Automotive dengan didukung beberapa mitra investasi global institusional dan swasta lebih dulu mengambil momentum akuisisi StreetScooter.
“Meski demikian, ke depan kemungkinan IBC akan mencari peluang partnership baru. Karena membangun ekosistem kendaraan listrik adalah mandat yang harus dijalankan,’ terang Andreas kepada Kontan.co.id, Rabu (12/1).
Baca Juga: Harga Nikel dan Stainless Steel Naik, Simak Rekomendasi Saham INCO dan ANTM
Selanjutnya, Tesla baru saja menandatangani perjanjian dengan Talon Metal untuk supply nikel. Andreas menilai, berita ini bak koin bermata dua.. Berita buruknya, Tesla sudah memiliki mitra baru untuk suplai nikelnya. Di sisi lain, kemungkinan besar Tesla akan tetap menggunakan baterai berbasis nikel ke depannya. Ini merupakan berita baik bagi sektor nikel. Sebelumnya, Tesla cukup vokal untuk mengganti ke baterai elemen iron.
Lebih lanjut, dengan penjualan kendaraan listrik yang tinggi di akhir 2021 serta persediaan nikel di London Metal Exchange (LME) yang masih rendah, Andreas melihat kemungkinan harga komoditas nikel masih akan naik lagi.
“Secara keseluruhan, apabila harga nikel nantinya naik tentu akan mendorong revenue ANTM,” pungkas dia. Henan Putihrai Sekuritas masih merekomendasikan beli (buy) saham ANTM dengan target harga Rp 2.700 per saham.
Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) Cari Alternatif Skema Pembayaran Sisa Utang ke ANTM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News