Intip Saham-Saham yang Paling Banyak Dikoleksi Asing pada Akhir Pekan Ini

BURSA EFEK INDONESIA / BEI - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada akhir pekan ini. Mengutip data Bursa Efek Indonesia via RTI Business, IHSG menguat 59,92 poin atau 0,87% ke level 6.928.328 pada penutupan perdagangan Jumat (4/3). Dalam sepekan IHSG tercatat menguat 0,12% dibandingkan pekan lalu.

Kenaikan IHSG ditopang tujuh sektor dari total 11 sektor di BEI. Sektor yang menguat paling tinggi adalah sektor energi 6,88%, sektor perindustrian 2,49%, sektor kesehatan 1,13%, sektor barang baku 0,71%, sektor keuangan 0,25%, sektor teknologi 0,24% dan sektor properti dan real estate 0,02%.

Sementara empat sektor lainnya berada di zona merah yakni sektor transportasi 1,31%, sektor barang konsumer primer 1,03%, sektor barang konsumer non primer 0,69% dan sektor infrastruktur 0,05%.

Total volume perdagangan saham di BEI pada Jumat mencapai 27,07 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp 21,63 triliun. Ada 202 saham yang menguat, 345 saham yang melemah dan 135 saham yang stagnan.

Investor asing mencatat net buy sebesar Rp 2,39 triliun di BEI.

Investor asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebesar Rp 319,9 miliar. Saham MDKA menguat 8,72% ke level Rp 4.240 per saham. Total volume perdagangan saham MDKA mencapai 191,5 juta dengan nilai transaksi Rp 807,6 miliar.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga ramai diborong asing sebesar Rp 294,9 miliar. Saham BBRI ditutup menguat 2,41% ke Rp 4.670 per saham. Total volume perdagangan saham BBRI mencapai 293,3 juta dengan nilai transaksi Rp 1,4 triliun.

BBRI Chart by TradingView

Adapun saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga dikoleksi asing sebesar Rp 282,0 miliar. Saham TLKM ditutup menguat 2,56% ke Rp 4.400 per saham. Total volume perdagangan saham TLKM mencapai 213 juta dengan nilai transaksi Rp 931,9 miliar.

Berikut 10 saham net buy terbesar asing pada Jumat:

1. MDKA Rp 319,9 miliar
2. BBRI Rp 294,9 miliar
3. TLKM Rp 282,0 miliar
4. ADRO Rp 276,3 miliar
5. ANTM Rp 263,5 miliar
6. SMMA Rp 216,0 miliar
7. ASII Rp 128,9 miliar
8. UNTR Rp 103,4 miliar
9. EMTK Rp 100,2 miliar
10. BBNI Rp 91,6 miliar