EMITEN - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membukukan kenaikan laba di tahun lalu. Emiten yang beken dengan nama PGN ini berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk senilai US$ 326,2 juta pada 2022.
Jika dirupiahkan, laba PGAS setara Rp 4,84 triliun dengan kurs Rp 14.850 per dolar AS. Laba ini 7 % lebih tinggi dibandingkan laba tahun sebelumnya yang sebesar US$ 303,82 juta.
Laba bersih ini berasal dari pendapatan sebesar US$ 3,6 miliar, naik 17,5% secara tahunan. Dari pendapatan tersebut, PGAS mencatatkan laba bruto sebesar US$ 780,5 Juta, laba operasi sebesar US$ 592,2 Juta dan EBITDA sebesar US$ 1,21 miliar.
“PGN berhasil melanjutkan kinerja positif 2022, dengan kinerja volume niaga gas periode Januari sampai Desember 2022 mencapai 896 billion british thermal unit per day (BBTUD). Sedangkan untuk volume transmisi tahun 2022 adalah sebesar 1.190 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD),” jelas Direktur Utama PGAS M. Haryo Yunianto dalam siaran pers, Jumat (14/4).
Baca Juga: Harga Minyak Memanas, Begini Rekomendasi Saham Emiten Migas dari Analis
Dari sisi operasional, volume lifting minyak & gas di tahun 2022 meningkat menjadi 28.870 Barrels of oil equivalent per day (BOEPD) dari 24.086 BOEPD, yang disertai adanya kenaikan Indonesian crude price (ICP) yang tinggi.
Segmen transportasi minyak juga menunjukkan kenaikan kinerja yang signifikan, yakni mencapai 38.471 BOEPD dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 9.706 BOEPD.
Untuk kinerja LPG processing mencapai sebesar 134 ton per hari, meningkat signifikan dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 92,7 ton per hari.
Emiten pelat merah ini juga terus meningkatkan akuisisi pelanggan baru dan menangkap peluang sinergi yang terlihat dari peningkatan infrastruktur pipa jaringan gas bumi naik 6,94% atau 748 km menjadi 11.524 km pada 2022 dan total pelanggan PGAS yang mencapai 838.953 pelanggan.
Dalam menghadapi kondisi eksternal yang ada, pada tahun 2022, PGAS mengembangkan kebijakan penerapan strategi keberlanjutan yang terintegrasi dengan seluruh proses bisnis, optimasi dan efisiensi.
Untuk menjaga margin perusahaan, PGAS meningkatkan kegiatan niaga gas bumi kepada sektor-sektor baru dan moda beyond pipelines melalui inisiasi proyek LNG Retail dan pengembangan penyaluran gas via moda Compressed Natural Gas.
“Pada tahun 2023 kami memegang komitmen sebagai Subholding Gas Pertamina untuk mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri melalui penguatan pemanfaatan gas dan perluasan infrastruktur gas bumi, khususnya peningkatan peran pada masa transisi energi menuju Net Zero Emission(NZE),” imbuh Haryo.
Baca Juga: PGN Jamin Pasokan dan Layanan Gas Bumi Selama Idul Fitri 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News