Mark Dynamics (MARK) bagi dividen tunai sebesar Rp 57,7 miliar

Sabtu, 29 Mei 2021 | 09:25 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Mark Dynamics (MARK) bagi dividen tunai sebesar Rp 57,7 miliar


EMITEN -  JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) memutuskan membagikan dividen tunai sebesar Rp 15 per saham atau Rp 57,7 miliar.

Dividen tunai tersebut merepresentasikan sekitar 39,53% dari laba bersih untuk tahun buku 2020 sebesar Rp144,19 miliar.

Presiden Direktur MARK, Ridwan Goh mengungkapkan bahwa dividen tunai yang dibagikan ini dimaksudkan sebagai apresiasi kepada seluruh pemegang saham Perusahaan.

"Manajemen MARK telah berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, antara lain dengan mengusulkan dividen tunai setiap tahunnya. Bahkan, dividen tahun ini diberikan lebih besar persentasenya sejalan dengan pencapaian laba bersih yang naik signifikan," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (28/5).

Baca Juga: Strategi Mark Dynamics Indonesia (MARK) bidik penjualan Rp 1,1 triliun pada 2021

Sepanjang 2020, Mark Dynamics berhasil menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan. Hal ini terlihat dari keberhasilan Perseroan menjaga margin laba kotor sebesar 42% dengan nilai sebesar Rp 236,79 miliar.

Menurut Ridwan, gaya hidup baru akan pentingnya kesehatan mendongkrak penjualan sarung tangan, sehingga cetakan sarung tangan menjadi peranan penting dalam produksi sarung tangan.

"Kami berhasil memperoleh laba bersih pada tahun 2020 sebesar Rp 144,19  miliar yang meningkat sebesar 63,6% jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp 88,00 miliar," ujarnya.

Peningkatan laba bersih ini sebagai akibat dari peningkatan penjualan Perseroan pada tahun 2020 sebesar 56,4% menjadi Rp 565,44 miliar jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp 361,54 miliar.

Pertumbuhan kinerja operasional yang dicapai MARK pada tahun 2020 berjalan seiring dengan peningkatan kinerja keuangan dimana total aset perusahaan meningkat sebesar 63,11% menjadi Rp 719,72 miliar per 31 Desember 2020 dibandingkan dengan Rp 441,25 miliar Per 31 Desember 2019.

Selanjutnya: Simak rekomendasi saham emiten pendukung industri SKRN, ARK, dan AKRA

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru