EMITEN - JAKARTA. Pada kuartal I-2021, PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo membukukan kenaikan pendapatan total sebesar 12,6% menjadi Rp 7,35 triliun, dari Rp 6,52 triliun pada periode sama tahun 2020. Kenaikan pendapatan total ini didorong oleh pendapatan seluler yang tumbuh 12,5% year on year (yoy), dari Rp 5,37 triliun menjadi Rp 6,05 triliun.
Segmen bisnis seluler merupakan kontributor terbesar pendapatan Indosat dengan porsi 82,3%. Pertumbuhan yang terjadi pada pendapatan bisnis seluler dipacu oleh pendapatan dari layanan data yang meningkat 21,2% yoy, dari Rp 4,4 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp 5,33 triliun pada kuartal I-2021.
Kemudian, pendapatan dari bisnis MIDI (Multimedia, Komunikasi Data, Internet) meningkat 15,8% yoy menjadi Rp 1,17 triliun. Sementara pendapatan dari bisnis telekomunikasi tetap justru turun 7,1% yoy menjadi Rp 133,68 miliar.
Baca Juga: Laba bersih produsen Laptop Zyrex (ZYRX) melesat 341% sepanjang tahun 2020
Dari segi bottom line, sepanjang tiga bulan pertama 2021, Indosat mencatatkan laba bersih Rp 172,16 miliar. Ini berkebalikan dengan periode sama 2020 ketika Indosat membukukan rugi bersih sebesar Rp 605,61 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2021 Indosat yang dirilis Kamis (20/5), kinerja positif pada bottom line ini disebabkan oleh adanya penurunan pada sejumlah beban.
Sebut saja beban karyawan yang berkurang 49,4% yoy menjadi Rp 451,74 miliar dan beban keuangan yang berkurang 8,5% yoy menjadi Rp 660,73 miliar. Selain itu, Indosat juga mencatatkan penurunan rugi selisih kurs sebesar 97,6% yoy, dari Rp 147,5 miliar menjadi Rp 3,53 miliar.
Adapun total aset Indosat sepanjang Januari-Maret 2021 hanya naik tipis 0,2% yoy menjadi Rp 62,89 triliun. Ini sejalan dengan liabilitas yang turun 0,2% yoy menjadi Rp 49,75 triliun dan ekuitas yang tumbuh 1,8% yoy menjadi Rp 13,15 triliun.
Selanjutnya: Saat libur Lebaran, tingkat okupansi hotel Eastparc (EAST) capai 70%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News