Pendapatan susut 4%, begini rekomendasi saham Astra International (ASII)

Rabu, 21 April 2021 | 19:47 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Pendapatan susut 4%, begini rekomendasi saham Astra International (ASII)

ILUSTRASI. ASII memperoleh pendapatan bersih Rp 51,7 triliun atau susut 4% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu.


REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) telah merilis laporan keuangan kuartal pertama tahun ini. ASII memperoleh pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp 51,7 triliun atau susut 4% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu.

Sejalan dengan itu, laba bersih ASII juga menyusut 22% menjadi Rp 3,7 triliun di kuartal pertama tahun ini. Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menilai, pada kuartal pertama tahun ini mencerminkan bahwa kebijakan pemerintah terkait stimulus pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor belum efektif diterapkan.

“Sehingga implementasinya belum terjadi, menurut pandangan saya nanti di kuartal kedua baru mulai positif kinerja dari penjualan kendaraan itu sendiri,” terang Nafan kepada Kontan.co.id, Rabu (21/4).

Divisi otomotif menyumbang laba bersih Rp 1,4 triliun terhadap total laba ASII atau turun 26% dari periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal pertama tahun ini, penjualan mobil secara nasional menurun 21% menjadi 187.000 unit pada kuartal pertama tahun 2021.

Baca Juga: IHSG kembali ke zona merah, saham-saham ini banyak dilego asing, Rabu (21/4)

Penjualan mobil Astra menurun 24% menjadi 99.000 unit dengan pangsa pasar menurun dari 55% menjadi 53%. Pada periode ini telah diluncurkan lima model revamped.

Sedangkan untuk penjualan sepeda motor secara nasional menurun 18% menjadi 1.294.000 unit pada kuartal pertama tahun 2021. Penjualan Astra atas sepeda motor Honda menurun 17% menjadi 1.008.000 unit, namun pangsa pasar sedikit meningkat. Pada periode ini telah diluncurkan dua model baru dan lima model revamped.

Nafan menilai, kinerja ASII pada kuartal pertama tahun ini terbantu oleh anak usaha di bidang pertambangan sejalan dengan permintaan yang meningkat. Jika dilihat, memang laba bersih dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi tumbuh 3% menjadi Rp 1,1 triliun.

Baca Juga: Penjualan moncer, United Tractors (UNTR) buka opsi kerek target penjualan alat berat

Meskipun kinerja kuartal pertama ini masih susut, ASII dinilai masih memiliki kesempatan untuk mengerek kinerjanya pada tahun 2021. Nafan bilang, ASII berpotensi memperbaiki kinerja.

Dilihat dari valuasinya, Nafan juga menyatakan saham ASII terbilang menarik dengan PER di 14,18 kali dan PBV di 1,32 kali. Untuk jangka panjang, Nafan memberikan rekomendasi akumulasi untuk saham ASII dengan target harga Rp 5.550 per saham, selanjutnya di Rp 5.700, Rp 5.800, Rp 6.600, Rp 6.600, Rp 6.650, dan Rp 7.775 per saham.

Pada perdagangan Rabu (21/4) harga saham ASII ditutup terkoreksi 1,42% ke harga Rp 5.225 per saham.

Baca Juga: Pendapatan Astra International (ASII) susut 4% jadi Rp 51,7 triliun di kuartal I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru