Prodia Widyahusada (PRDA) targetkan kinerja 2021 lebih tinggi dari ekonomi Indonesia

Selasa, 17 November 2020 | 07:55 WIB   Reporter: Amalia Nur Fitri
Prodia Widyahusada (PRDA) targetkan kinerja 2021 lebih tinggi dari ekonomi Indonesia


KINERJA EMITEN -  JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) memandang kinerja tahun 2021 bergantung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Direktur Utama PRDA Dewi Muliaty menjelaskan, kinerja perusahaan di tahun depan akan bergantung pada outlook makro ekonomi Indonesia serta perkembangan penanganan virus Covid-19 di tanah air.

"Proyeksi 2021 tergantung dari outlook makro ekonomi yang dipasang pemerintah berada di rentang 4% sampai 5%. Banyak analis dari lembaga lain, optimis jika Indonesia bisa melaju di rentang 4% sampai 6% tahun depan, maka Prodia melihat bisa bertumbuh dua kali dari rentang minimal itu," kata Dewi pada paparan publik yang berlangsung secara virtual, Senin (16/11).

Lebih jauh Dewi mencontohkan, jika perekonomian berada di rentang 3% sampai 6%, maka Prodia setidaknya bisa melaju pada rerata pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Ada pandemi, segmen pemeriksaan Covid-19 sumbang 17% dari total revenue Prodia (PRDA)

Dewi menambahkan, tahun 2021 harus menjadi momen untuk bangkit (improvement) bagi perusahaan. Ia juga berharap, di tahun yang akan datang, masyarakat sudah berani untuk kembali spending atau mengeluarkan dana konsumsi.

Dewi menuturkan, selama ini Prodia sangat terbuka dengan kesempatan pendistribusian vaksin Covid-19, jika sudah tersedia.

"Tentu distribusi tersebut nantinya bergantung pada regulasi Pemerintah. Apakah swasta boleh dilibatkan atau tidak, itu ditentukan lagi. Dari kami sendiri juga akan mempertimbangkan, apakah ada efek samping yang bisa dipertanggungjawabkan nantinya," jelas dia saat paparan publik, Senin (13/11).

Dewi bilang, jika nantinya swasta diperbolehkan terlibat dalam distribusi vaksin Covid-19, hal itu akan dikelola melalui izin klinik.

Sebagai informasi, dari sekitar 150 klinik, dari total 300 cabang PRDA, sekitar 31 gerai Prodia yang berizin klinik.

"Dengan begitu, jika diberi kesempatan, distribusi vaksin akan kami lakukan melalui 31 klinik tersebut. Dan di proyek ini kami utamakan untuk membantu pemerintah dan melayani masyarakat," pungkas Dewi.

 

Selanjutnya: Prodia Widyahusada (PRDA) menunda ekspansi 4 klinik di tahun ini

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari

Terbaru