Reshuffle Kabinet Tak Berdampak Signifikan Pada IHSG, Simak Proyeksinya ke Depan

Kamis, 16 Juni 2022 | 07:00 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
Reshuffle Kabinet Tak Berdampak Signifikan Pada IHSG, Simak Proyeksinya ke Depan


PROYEKSI IHSG - JAKARTA. Analis menilai dampak reshuffle kabinet tidak terlalu signifikan terhadap pergerakan indeks. Pada Rabu (15/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,61% ke level 7.007,05.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, pergantian dua menteri baru kali ini memiliki efek yang minim terhadap pergerakan IHSG. Hal ini salah satunya lantaran kedua menteri yang baru dilantik ini tak berhubungan dalam pengambilan keputusan kebijakan fiskal maupun moneter.

"Biasanya yang berpengaruh cukup besar terhadap indeks jika Menteri Keuangan yang direshuffle," katanya, Rabu (15/6).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi. Kemudian, Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan Sofyan Djalil.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Melemah Pada Perdagangan Kamis (16/6), Dibayangi Keputusan The Fed

Wawan menambahkan, katalis terkait hasil FOMC meeting dan kenaikan suku bunga The Fed lebih dominan membuat koreksi IHSG. Selanjutnya, kasus covid-19 yang kembali naik juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG ke depannya. 

Menurutnya, jika kasus Covid-19 terus meningkat, maka ada kemungkinan pemerintah kembali membatasi mobilitas masyarakat.

Higga akhir bulan Juni 2022, Wawan melihat support I IHSG berada di level 6.980, support II berada di 7.000, resisten 1 berada di level 7.050, dan resisten II berada di 7.100.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis juga menyampaikan, reshuffle kabinet yang dilakukan tidak memiliki dampak yang signifikan untuk pergerakan IHSG. 

"Saat ini pergerakan IHSG lebih terpengaruh oleh kenaikan suku bunga The Fed yang di perkirakan bisa naik hingga 75 bps, dimana hal ini dapat memicu adanya capital outflow," ungkapnya.

Azis memandang saat ini cenderung menunggu bagaimana kebijakan yang akan dilakukan oleh komposisi kabinet baru, yang bisa berdampak pada perekonomian Indonesia.

Ia memproyeksi IHSG jangka menengah sideways kecenderungan melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru