Rekomendasi

Saham Blue Chip Bank Ini Bangkit dari Keterpurukan, Buyback Rp 3 T Dilanjutkan

Senin, 03 November 2025 | 04:45 WIB
Saham Blue Chip Bank Ini Bangkit dari Keterpurukan,  Buyback Rp 3 T Dilanjutkan

ILUSTRASI. Saham Blue Chip Bank Ini Bangkit dari Keterpurukan, Buyback Rp 3 T Dilanjutkan


Reporter: Selvi Mayasari  | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Harga saham blue chip sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pada 31 Oktober 2025 mencapai level tertinggi dalam sebulan terakhir. Meski harga saham BBRI sudah mendekati level 4.000, manajemen BRI mengumumkan akan melanjutkan pembelian kembali atau buyback saham.

Saham BBRI pada 31 Oktober 2025 parkir di level 3.980 naik 70 poin atau 1,79% dibandingkan sehari sebelumnya. Selama perdagangan 30 hari terakhir, harga saham BBRI terakumulasi naik 270 poin atau 7,28%.

Harga saham BBRI terbaru itu juga merupakan yang tertinggi dalam 30 hari terakhir. Sepanjang bulan Oktober 2025, harga saham BBRI pernah terpuruk di level 3.500.

Baca Juga: Bukan Lagi Saham Gocapan, Apakah Saham LQ45 Ini Layak Dibeli / Dijual?

Meskipun harga saham BBRI telah bangkit dari keterpurukan, manajemen BRI melanjutkan langkah strategis berupa pembelian kembali saham (buyback) senilai maksimal Rp 3 triliun. Program ini ditujukan untuk mendukung program kepemilikan saham karyawan serta mencerminkan optimisme BRI terhadap kinerja jangka panjang.

Aksi buyback tersebut telah memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 Maret 2025, dengan pelaksanaan buyback paling lama 12 bulan sejak tanggal rapat. Proses pembelian kembali saham akan dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia maupun di luar bursa, baik secara bertahap maupun sekaligus, sesuai dengan ketentuan Pasal 43 POJK No. 29 Tahun 2023.

Menurut data Bloomberg per 31 Oktober 2025, dari total 37 analis yang memberikan pandangan terhadap saham BBRI, sebanyak 30 analis atau 81% merekomendasikan “beli” dengan target harga rata-rata Rp 4.651 per saham untuk 12 bulan ke depan. Adapun PBV BRI sebesar 1,80x masih di bawah rata-rata PBV lima tahun terakhir, menjadikan saham ini masih undervalue.

Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu mengungkapkan bahwa perseroan masih memiliki alokasi anggaran untuk melakukan buyback. “Kami memiliki budget sekitar Rp 3 triliun dan siap melaksanakan buyback jika melihat momentum yang tepat. Saat ini kami menilai saham BBRI undervalue,” ujar Viviana dalam siaran pers, Minggu (2/11/2025).

Tonton: Menkeu Purbaya Yudhi Ngotot Mengejar Pertumbuhan Ekonomi Ideal 6,7%, Apa dampaknya?

Kinerja Keuangan Tetap Solid

Hingga akhir Triwulan III 2025, BRI mencatatkan kinerja positif dengan laba bersih Rp 41,2 triliun. Kinerja ini didukung indikator fundamental yang solid dan pertumbuhan berkelanjutan.

Total aset BRI tumbuh 8,2% yoy menjadi Rp 2.123,4 triliun, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 8,2% yoy menjadi Rp 1.474,8 triliun. Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit tumbuh 6,3% yoy menjadi Rp 1.438,1 triliun.

BRI juga memiliki rasio permodalan (CAR) sebesar 25,4%, jauh di atas ketentuan minimum regulator.

Dari sisi likuiditas, Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di level 86,5%, memberikan ruang bagi BRI untuk terus tumbuh sehat dan berkelanjutan.

Langkah buyback ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, sekaligus memperkuat kepercayaan pasar terhadap prospek bisnis BRI ke depan.

Baca Juga: Ditendang dari LQ45 Nov 2025, Saham Fundamental Bagus Ini Berpotensi Rebound

 

Selanjutnya: Potensi Bank Beri Untung ke Investor Kian Menurun

Menarik Dibaca: Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Ini Jadwal dan Lokasi Pemakamannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag

Terbaru