EMITEN - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) melaporkan telah menerima dividen dari anak usahanya. Mengutip keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Selasa (20/9), dividen ini berasal dari tiga anak usaha SMSM.
Ketiga anak usaha ini yakni PT Panata Java Mandiri, PT Prapat Tunggal Cipta, dan PT Hydraxle Perkasa.
Dividen terbesar disumbang oleh PT Panata Java Mandiri sebesar Rp 22,75 miliar, disusul oleh PT Prapat Tunggal Cipta senilai Rp 12,52 miliar, dan oleh PT Hydraxle Perkasa senilai Rp 7,64 miliar.
Sehingga, total dividen yang diterima SMSM dari anak usahanya mencapai Rp 42,92 miliar.
Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Kejar Pertumbuhan Omzet dan Laba Sebesar 15% Tahun Ini
“Tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau keberlangsungan usaha Perseroan,” terang Ang Andri Pribadi, Direktur Selamat Sempurna, Selasa (20/9).
Perusahaan yang bergerak di bidang komponen otomotif ini memasang target pendapatan dan laba bersih pada tahun 2022 yang naik masing-masing sebesar 15%.
"Kami percaya akan mencapai ini dan mudah-mudahan lebih baik. Strategi tetap dengan bekerjasama dengan distributor," kata Direktur Keuangan SMSM Ang Andri Pribadi dalam Konferensi Pers seusai Public Expose Virtual, Rabu (14/9).
Sebagai gambaran, pada tahun 2021 lalu SMSM membukukan pendapatan mencapai Rp 4,16 triliun. Adapun, laba bersih SMSM mencapai Rp 662,04 miliar.
Baca Juga: Kejar Target, Selamat Sempurna (SMSM) Genjot Segmen Aftermarket dan Ekspor
Sementara itu, SMSM membukukan pendapatan sebesar Rp 2,30 triliun pada semester I-2022. Raihan ini naik 17% secara tahunan, dimana pada semester I-2021, SMSM meraih pendapatan sebesar Rp 1,97 triliun.
Laba bersih SMSM sepanjang semester I 2022 mencapai Rp 377,43 miliar atau meningkat 20,08% secara tahunan. Pada semester I 2021 lalu, laba bersih SMSM tercatat sebesar Rp 314,3 miliar.
Baca Juga: Kejar Target, Selamat Sempurna (SMSM) Fokus Sasar Segmen Aftermarket dan Ekspor
Andri mengungkapkan, pertumbuhan pasar lokal dan global menjadi faktor pendorong kinerja di paruh pertama tahun ini.
Pasar dalam negeri kini mulai menunjukkan peningkatan signifikan. Ini terjadi seiring dengan pemulihan pasca pandemi Covid-19 serta pembangunan domestik yang berjalan dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
