EMITEN - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat kerugian US$ 338,02 juta sepanjang tahun lalu. Padahal, perusahaan masih mampu mencatat laba bersih US$ 6,84 juta pada tahun 2019.
Melemahnya kinerja BUMI tak lepas dari pendapatan BUMI yang pada periode 2020 hanya sebesar US$ 790,44 juta. Nilai ini turun 28,95% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 1,11 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis siang ini, Selasa (18/5), beban pokok BUMI sejatinya turun 30,68% secara tahunan menjadi US$ 698,52 juta. Namun, penurunan ini tak lantas mengkompensasi penurunan pendapatan.
Baca Juga: Ini jadwal pembagian dividen Tigaraksa Satria (TGKA) dengan yield 3,66%
Alhasil, BUMI pada tahun lalu membukukan laba kotor US$ 91,91 juta. Laba ini turun sekitar 12,38% dibanding laba kotor 2019, US$ 105,08 juta.
Meski begitu, BUMI mampu menekan laba usaha sekitar 13,69% secara tahunan menjadi US$ 63,44 juta. Imbasnya, BUMI masih mencatat laba usaha US$ 28,47 juta meski nilai ini turun sekitar 12,5% secara tahunan.
Bottom line BUMI mulai masuk zona negatif setelah perusahaan mencatat penurunan laba entitas asosiasi sebesar US$ 46,85 juta, turun 53,41% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 100,57 juta.
Laba bersih BUMI kian tertekan setelah perusahaan mencatat beban bunga sebesar US$222,51 juta. Angka ini 51,07% dibanding 2019, US$ 147,29 juta.
Selanjutnya: Harga batubara menguat, ABM Investama (ABMM) pertimbangkan kerek produksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News