IHSG - JAKARTA. Perdagangan di awal pekan dibuka melemah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun 1,06% ke level 6.655,17 pada Senin (24/1). Melihat data Bursa Efek Indonesia (BEI), 9 dari 11 sektor di bursa memang memerah hari ini. Pelemahan paling dalam dicatatkan oleh sektor teknologi hingga 2,89%. Setelahnya, sektor keuangan dan infrastruktur yang melorot masing-masing 1,42% dan 1,27%.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino mencermati, pelemahan hari ini diperberat kasus Covid-19 di dalam negeri yang terus bertambah. Selain itu, pergerakan IHSG mengekor indeks di bursa Wall Street yang cenderung lesu karena berlanjutnya tekanan saham-saham teknologi.
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengamati, pergerakan IHSG hari ini kembali ke dalam rentang konsolidasi wajar. Ini dipengaruhi oleh sentimen dari pergerakan market global maupun regional.
"Selama support level terdekat masih mampu dipertahankan, maka IHSG masih memiliki peluang yang cukup besar untuk kembali dalam jalur uptrend jangka pendeknya," ujar William dalam risetnya, Senin (24/1).
Baca Juga: Sudah Melemah 1,06%, IHSG Diproyeksi Rebound pada Selasa (25/1)
Di sisi lain, fluktuasi harga komoditas serta nilai tukar rupiah juga turut menjadi sentimen terhadap pergerakan IHSG. Adapun untuk perdagangan di hari Selasa (25/1), IHSG berpotensi bergerak konsolidatif di kisaran level 6.606 hingga 6.743. Beberapa saham yang dicermati William besok Selasa ada ITMG, SMGR, BBNI, GGRM, TLKM, AALI, CTRA, dan AKRA.
Sementara itu, Mino memproyeksikan IHSG masih berpeluang melemah pada perdagangan Selasa (25/1). IHSG akan memiliki level support di 6.610 dan resistance 6.700.
"Kasus covid yang terus bertambah diprediksi masih menjadi sentimen negatif untuk perdagangan besok," tutup Mino.
Baca Juga: Jelang Penyesuaian, Berikut Saham-Saham yang Berpotensi Keluar dan Masuk Indeks LQ45
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News