Jaya Konstruksi (JKON) Optimistis Kinerja Bisnis Masih Prospektif pada Tahun Ini

Minggu, 16 Juli 2023 | 08:00 WIB   Reporter: Venny Suryanto
Jaya Konstruksi (JKON) Optimistis Kinerja Bisnis Masih Prospektif pada Tahun Ini


EMITEN - JAKARTA. Emiten kontraktor, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) menargetkan kontrak baru mencapai Rp 6,2 triliun di 2023. 

Hardjanto Agus Priambodo selaku Direktur Independen JKON mengatakan target kontrak baru tersebut naik 6% dari tahun 2022 yang sekitar Rp 5,8 triliun. Ia melihat, prospek bisnis kontraktor masih akan menggeliat di tahun ini. 

“Bisnis konstruksi diprediksi masih prospektif pada tahun 2023, ditandai dengan proyeksi pertumbuhan sektor konstruksi oleh pemerintah yang sebesar 6.5%,” ujar dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/7). 

Baca Juga: Tahun Ini, Jaya Konstruksi Manggala (JKON) Bidik Kontrak Baru Rp 6 Triliun

Adapun, dari target itu, JKON sudah mengantongi kontrak baru senilai Rp 1,2 triliun hingga April 2023. Ia menjelaskan, raihan kontrak itu didapatkan dari Jaya Konstruksi Induk Rp 231 miliar, Jaya Trade Rp 612 miliar, Jaya Teknik Rp 198 miliar, dan Jaya Beton Rp 200 miliar.

Untuk kontrak Jaya Konstuksi Induk Rp 231 miliar terdiri dari  Renovasi Hotel Grand Cempaka Rp 56 miliar, Jalan Bank Indonesia Karawang Rp 54 miliar, Revitalisasi Stadion Tugu Rp 64 miliar, Jalan Blora-Kendal & Trotoar Taman Kudus Rp 6,7 miliar, Hotmix DKI Rp 16 miliar serta Gd Parkir Bintaro xchange Rp 35 miliar. 

Dia menambahkan, di tahun ini Perseroan terus berpartisipasi proyek-proyek infrastruktur, seperti energi, pengolahan air, ketahanan pangan serta infrastruktur konektivitas termasuk jalan baru, jembatan, rel kereta, bandara, pelabuhan, dan transportasi massal di seluruh Indonesia.

 

 

Dengan demikian, JKON pun optimis bisa mengantongi kontrak baru yang sudah ditargetkan. 

Dari sisi alokasi dana belanja modal, perseroan memproyeksikan penggunaan capex bisa mencapai Rp 151,9 miliar. 

“Pada periode Januari sampai April 2023, Perseroan baru merealisasikan Capex sekitar Rp 10 miliar. Di mana untuk Kendaraan Rp 6,3 miliar,  Mesin & Peralatan Rp 3,7 miliar,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru