Kinerja operasional United Tractors (UNTR) naik pada semester I, ini pendorongnya

Rabu, 28 Juli 2021 | 08:10 WIB   Reporter: Akhmad Suryahadi
Kinerja operasional United Tractors (UNTR) naik pada semester I, ini pendorongnya


EMITEN - JAKARTA. Penjualan alat berat merk Komatsu milik PT United Tractors Tbk (UNTR) moncer. Mengutip laporan bulanan, penjualan alat berat di periode Juni 2021 mencapai 285 unit, melonjak 70,6%% dari realisasi penjualan di  bulan Mei 2021 yang hanya 118 unit.

Penjualan di Juni 2021 merupakan yang tertinggi sejak 2020, mengalahkan rekor penjualan di Maret 2021 yakni 272 unit.

Secara rinci, penjualan di Juni 2020 didominasi oleh penjualan ke segmen pertambangan yakni  mencapai 47%, disusul penjualan  ke segmen konstruksi sebesar 31%, segmen  kehutanan (forestry) sebesar 12%, dan sektor agribisnis 10%.

Baca Juga: Ultra Voucher (UVCR) catat kelebihan permintaan 5,2 kali saat IPO

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, melonjaknya penjualan di Juni 2021 karena adanya efek pengalihan (carry over) dari bulan Mei, dimana bulan lalu terdapat libur perayaan Lebaran sehingga penjualan menurun.

Jika diakumulasikan, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini  telah menjual 1.361 unit alat berat Komatsu sepanjang semester pertama 2021. Realisasi ini naik 60% dari penjualan alat berat di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 508 unit.

“Penjualan pada semester pertama didorong oleh penguatan harga komoditas khususnya di pertambangan,” terang Sara kepada Kontan.co.id, Selasa (27/7).

Benar saja, penjualan alat berat UNTR sepanjang enam bulan pertama 2021 didominasi oleh segmen pertambangan, yakni sebanyak 46%. Disusul oleh penjualan ke segmen konstruksi sebanyak 29%, segmen kehutanan (forestry) sebanyak 15%, dan sektor agribisnis sebanyak 10%.

Baca Juga: Semester pertama 2021, penjualan alat berat United Tractors (UNTR) lampaui 50% target

Bukan hanya segmen alat berat, sejumlah bisnis yang dimiliki konstituen Indeks Kompas100 ini juga tumbuh positif sepanjang semester pertama. Salah satunya bisnis penjualan batubara yang dijalankan melalui anak usaha UNTR, PT Tuah Turangga Agung (TTA).

Hingga Juni 20221, TTA mencatatkan volume penjualan 6,28 juta ton batubara, naik 11,74% dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,62 juta ton.

Di segmen kontraktor pertambangan yang dijalankan lewat anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara (Pama), UNTR mencatatkan volume produksi batubara sebesar 57,6 juta ton hingga Juni 2021, naik tipis dari realisasi produksi di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 56 juta ton.

Meski demikian, produksi pengupasan lapisan penutup atau overburden (OB) removal UNTR sepanjang  paruh pertama masih terkoreksi. Pama mencatatkan volume OB sebesar 409,1 juta bank cubic meter (bcm), menurun 2,99% dari realisasi produksi OB di periode yang sama tahun lalu yakni 421 juta bcm.

Di sisi lain, penjualan emas lewat Tambang Emas Martabe mengalami penurunan. Tercatat, penjualan emas sepanjang enam bulan  sebesar 175.700 gold equivalent ounces (GEOs),  menurun 5,3% secara yoy dari penjualan di periode tahun sebelumnya sebesar 185.600 GEOs.

Sara menyebut, penjualan di enam bulan 2020 lebih tinggi karena saat itu dampak pandemi baru terasa sejak Maret/ April. Hal ini membuat penjualan di periode itu nampak lebih tinggi dibandingkan semester pertama 2021.

Meski demikian, penjualan emas di periode Juni 2021 naik 16,6% menjadi 28.0000 GEOs.

Selanjutnya: Analis: Kinerja Ace Hardware Indonesia (ACES) akan tertahan kebijakan PPKM

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru