EMITEN - JAKARTA. Emiten produsen kaca, PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) menyebutkan tahun ini menyiapkan capex senilai Rp 400 miliar. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Mulia Industrindo Henry Bun menjelaskan dana ini digunakan untuk pembelian tambahan satu mesin botol serta perawatan operasional alat.
"Di tahun 2023 kami siapkan capex sekitar Rp 400 miliar yang akan digunakan untuk pembelian tambahan 1 mesin botol serta untuk capex rutin lainnya agar operasional dapat berjalan dengan baik dan lancar," jelasnya saat dihubungi Kontan, Jumat (24/3).
Ia melanjutkan, dana yang diperoleh bersumber dari kas internal dan sebagian lagi berasal dari pinjaman bank.
Henry menyebutkan tahun ini juga mengincar pertumbuhan kinerja bisnis di tahun 2023 di angka sebesar Rp 5,3 triliun dan target laba bersih mencapai Rp 700 miliar. Menurut dia, target pertumbuhan yang dibidik tahun ini memang tidak terlalu signifikan. Keputusan itu diambil mengingat adanya ancaman resesi ekonomi global pada tahun 2023.
Baca Juga: Kinerja Operasional United Tractors (UNTR) Naik per Februari 2023
Namun demikian, Henry menyebutkan bahwa sepanjang 2022 MLIA berhasil mencapai target bisnis dengan baik. Hal ini didukung oleh peningkatan nilai penjualan produk kaca lembaran, produk botol dan kaca pengaman otomotif.
"Target bisnis tahun 2022 berhasil dicapai dengan baik karena didukung oleh peningkatan nilai penjualan produk kaca lembaran, produk botol dan kaca pengaman otomotif dibandingkan dengan tahun 2021," ujarnya lagi.
Sebagai informasi, MLIA memasang target penjualan Rp 5 triliun dan laba bersih sebesar Rp 708 miliar pada 2022 lalu.
Sementara itu, hingga kuartal III 2022 MLIA mencatat penjualan bersih sebesar Rp 3,84 triliun. Capaian ini lebih tinggi 20,67% dibandingkan penjualan bersih pada kuartal III 2021 yang senilai Rp 3,19 triliun.
Dari sisi bottom line, perseroan terpantau mampu meraup pertumbuhan laba bersih periode berjalan hingga 63,41% menjadi Rp 702,28 miliar. Di mana pada periode yang sama tahun sebelumnya laba bersih MLIA hanya mencapai Rp 429,74 miliar.
Baca Juga: Pendapatan Naik 20%, Wijaya Karya (WIKA) Justru Rugi di 2022
Tak hanya itu, tahun ini MLIA merencanakan adanya penyesuaian harga untuk beberapa jenis produknya. Untuk produk kaca lembaran, pihaknya akan menurunkan harga jual 5% hingga 10%. Hal ini dilakukan sebab kondisi ekonomi global belum membaik dan stabil.
"Untuk produk botol, kami prediksi akan ada kenaikan sekitar 5%," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News