IHSG Rawan Koreksi pada Perdagangan Selasa (26/7)

Senin, 25 Juli 2022 | 20:35 WIB   Reporter: Ika Puspitasari
IHSG Rawan Koreksi pada Perdagangan Selasa (26/7)

ILUSTRASI. IHSG terkoreksi 0,42% ke 6.858,41 pada perdagangan Senin (25/7).


IHSG - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,42% ke 6.858,41 pada perdagangan Senin (25/7).

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, sejalan dengan pergerakan IHSG, stochastic RSI membentuk death cross di overbought area dan penyempitan positive slope pada MACD. Oleh sebab itu, waspadai potensi koreksi IHSG ke kisaran pivot 6.830 pada perdagangan Selasa (26/7).

Dia mengungkapkan, sentimen eksternal masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar, terutama kemungkinan kenaikan suku bunga acuan the Fed sebesar 75 bps dalam FOMC pada 27 Juli 2022 mendatang. Sebelumnya, pasar sempat berspekulasi bahwa kenaikan the Fed Rate sebesar 100 bps di FOMC tersebut.

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Menopang Pasar Saham, Ini Saham-Saham yang Bisa Dicermati

Terkait hal tersebut, nilai tukar rupiah masih bertahan di bawah level psikologis Rp 15,000 per dolar AS di Senin sore (25/7). BI memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 3.5% pada RDG 21 Juli 2022.

"Nilai tukar rupiah juga ditopang kondisi cadangan devisa RI yang sebesar US$ 136.4 miliar per akhir Juni 2022, setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," papar Valdy dalam riset, Senin (25/7).

Sentimen domestik lain yang berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG adalah laporan keuangan kuartal kedua 2022 dari emiten di BEI. Bank-bank besar dan sejumlah emiten LQ45 dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartal kedua 2022 di pekan ini.

Baca Juga: IHSG Masih Rawan Koreksi pada Selasa (26/7), Saham-saham Ini Bisa Dilirik

Mempertimbangkan stabilitas nilai tukar Rupiah dan ekspektasi kinerja kuartal kedua 2022 yang tetap solid, Valdy menambahkan pelaku pasar dapat mencermati peluang buy on support/maintain buy pada saham-saham bank, terutama BMRI, BBNI, dan BBCA.

"Peluang buy on support juga dapat diperhatikan pada JSMR, BEBS, TOWR, dan AMRT seiring adanya indikasi rebound/rebound lanjutan," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati

Terbaru