REKOMENDASI SAHAM - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berhasil menggandakan kinerjanya sepanjang 2022. AKRA membukukan pendapatan konsolidasi selama 2022 sebesar Rp 47,54 triliun, 85% lebih tinggi dari pendapatan Rp 25,70 triliun pada tahun buku tahun sebelumnya.
Naiknya pendapatan AKRA tidak terlepas dari naiknya sejumlah pundi-pundi bisnis AKRA, salah satunya bisnis Kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
Segmen pendapatan Kawasan Industri terpantau naik 114% menjadi Rp 1,15 triliun, dimana sepanjang tahun 2022 penjualan lahan di JIIPE mencapai seluas 44,5 hektare (ha), tercatat melebihi target yang dipasang manajemen AKRA.
“Dengan semakin banyaknya industri berat dan pelanggan lain yang membangun pabrik mereka, kami siap membangun pendapatan berulang yang stabil dan terus berkembang untuk Perusahaan di tahun-tahun mendatang,” kata Haryanto Adikoesoemo, Presiden Direktur AKRA.
Baca Juga: Indeks Transportasi dan Logistik Jadi Jawara Sejak Awal Tahun, Ini Rekomendasi Analis
Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan, penjualan dan penyewaan lahan di JIIPE tumbuh positif. Sampai tahun 2022, JIIPE yang menyandang status Kawasan ekonomi khusus (KEK) ini sudah menjual dan menyewakan lahan seluas lebih dari 310 hektare (ha)
Daya tarik JIIPE pun membuat investor berdatangan. Terkini, AKRA kedatangan calon investor besar, yakni Hailiang Group, salah satu produsen pipa dan batang tembaga terbesar di dunia. Perusahaan asal China tersebut akan membangun pabrik copper foil baterai kendaraan listrik atau electric vehicle di JIIPE Gresik, Jawa Timur, dengan nilai investasi US$ 849 juta atau setara 5,9 miliar yen.
Pabrik ini memiliki produksi tahunan sebesar 100.000 ton foil tembaga elektrolitik berkinerja tinggi. Saat ini, banyak produsen baterai terkemuka sedang memperluas kapasitas produksi mereka di luar China. Dengan membangun pabrik di luar negeri, Hailiang disebut dapat menjadi pemasok utama bagi kendaraan listrik.
Fasilitas ini akan dibangun dalam dua. Tahap pertama akan memiliki produksi tahunan sebesar 50.000 ton dan harus selesai pada tahun 2025. Tahap kedua akan mulai dibangun pada tahun 2025 dan bakal beroperasi dua tahun kemudian.
Suresh mengatakan, Hailang sudah melakukan booking lahan di JIIPE untuk pembangunan pabrik.
“Kami belum bisa mengumumkan detail sampai sudah selesai berapa besar prosesnya. Hailiang sendiri sudah registrasi perusahaan penanaman modal asing (PMA), PT Hailiang Nova Material Indonesia dengan alamat di KEK JIIPE,” kata Suresh saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/3).
JIIPE ditargetkan bisa menjual antara 70 ha sampai 75 ha lahan tahun ini. Kata dia, selain Hailiang, ada berapa perusahaan yang sedang dalam kajian untuk berinvestasi di JIIPE. Sepanjang kuartal pertama 2023 berjalan, penjualan lahan di JIIPE masih sejalan dengan estimasi manajemen.
Baca Juga: GOTO Cetak Rugi Bersih Rp 40,4 Triliun di 2022, Ini Rekomendasi Sahamnya dari Analis
Analis CGS CIMB Sekuritas Bob Setiadi menyematkan rekomendasi hold saham AKRA dengan target harga Rp 1.425. Bob menilai, bisnis perdagangan BBM AKRA diuntungkan oleh kenaikan volume penjualan dan spread margin yang lebih tinggi.
Peningkatan pendapatan juga berasal dari penjualan lahan industri dan kenaikan permintaan segmen bahan kimia dasar pada 2024 hingga 2025.
Menurut Bob, naiknya perkiraan pendapatan AKRA pada 2024-2025 dapat berasal dari layanan transmisi listrik di JIIPE. Dia memperkirakan tiga penyewa besar JIIPE akan membutuhkan 255 megawatt (MW) listrik pada 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News